RajaBackLink.com

Pengalaman Melamar Kerja

Pengalaman Melamar Kerja
Sumber : lifehack.org

Kali ini saya mau membagikan pengalaman saya melamar pekerjaan. Sebenarnya sudah banyak sejak saya masih fresh graduate dulu. Tetapi di postingan blog kali ini saya hanya akan membagikan pengalaman saat saya sudah bekerja, jadi hitungannya sebagai experienced.

$ads={1}

1. Melamar Kerja di Unilever

Pengalaman Melamar Kerja Unilever
Di tahun 2018 saya melamar di Unilever di posisi Assistant Manager Supply Chain kalau tidak salah. Saya melamar melalui situs Unilever dan setelah beberapa waktu (saya lupa) akhirnya saya ditelepon HRD Unilever. Saat itu saya seperti sedang ngelamun nyantai terus ada telepon. Saya sudah mengiranya ini asuransi atau kartu kredit jadi saya menjawabnya ngasal saja.

Setelah dipastikan saya itu yang bernama Frans langsung berubah jadi Bahasa Inggris interview onlinenya. Di situ membahas mengenai pekerjaan saya di perusahaan saat itu, apa yang dikerjakan, struktur organisasinya, dll. Di akhir telepon diinformasikan akan dilanjutkan dengan FGD di kantor pusat Unilever yang ada di Serpong.

Walaupun jauh saya jabanin saja terus, sumpah kantornya gede banget dan kantornya seperti mall. Selama FGD, topik yang dibahas adalah mengenai kasus keterlambatan material dari sumbernya dan ada kerusakan produk dari satu batch produksi, jadi bagaimana caranya agar stok di semua negara tetap aman. Saingan saat FGD benar-benar mahir di bidangnya, saya tidak berkutik sama sekali. Perjalanan saya selesai sampai di situ.

Baca Juga : Hadiah Ulang Tahun Buat Istri {alertInfo}

2. Melamar Kerja di Isuzu

Pengalaman Melamar Kerja Isuzu
Di tahun 2019 saya melamar di PT. IAMI untuk posisi Cost apa gitu saya lupa. Diawali dengan tes psikotes seperti biasa di plant mereka yang ada di Pondok Ungu. Berbulan-bulan setelah itu tidak ada kabarnya, ya sudah saya relakan tidak lolos. Kebetulan ada teman saya yang bekerja di Isuzu Sunter dan ternyata dia merekomendasikan saya untuk diinterview dan ternyata ajaib saya dihubungi setelah beberapa bulan (hampir setahun).

Saya diinterview di bagian Product Planning oleh Manager dan GM. Interview berjalan sekitar hampir satu jam. Setelah itu menunggu hasil dan sepertinya saya tidak lolos. Setelah itu saya dihubungi oleh HRD dan mengatakan secara halus kalau saya tidak diterima di bagian itu tetapi saya ditawarkan di posisi lain tapi penempatannya di plant Karawang. Posisinya sangat cocok dengan pengalaman kerja saya, namun karena posisinya di Karawang jadi saya menolak.

Setelah beberapa bulan setelahnya ternyata saya dihubungi lagi dan ditawarkan untuk penempatan di Sunter, saya langsung gercep mengiyakan dan diinterview. Pertama kali diinterview oleh HRD lalu ke Manager bagian yang dituju selanjutnya oleh GM. Setelah itu harusnya lanjut ke Presiden tapi kebetulan itu sudah akhir tahun jadi katanya Presidennya sudah pulang ke Jepang, kemungkinan dilanjut ke tahun depan saja. Saya mengiyakan dan saya tunggu terus kabar baiknya tapi tak kunjung datang. Ya sudah perjalanan saya berhenti sampai di situ.

Selain dua perusahaan di atas sebenarnya saya ada juga panggilan di Hutama Karya dan Krama Yudha Tiga Berlian tapi saya tidak hadir untuk tes dikarenakan pekerjaan, maklum. Semangat terus buat para pencari kerja. Gagal terus coba terus pantang menyerah.

Update Juli 2021

Melamar kerja di BioFarma

Beberapa bulan yang lalu saya juga ikut tes di biofarma, sebenarnya iseng aja sih karena tempatnya juga jauh dari rumah, di Bandung, sementara saya di Bekasi. Pendaftaran awalnya hanya mengisi google form saja seperti biasa mengisi data diri dan posisi yang diinginkan serta tidak lupa mengupload CV terbaru.

Selang berapa waktu akhirnya saya diemail untuk mengikuti psikotes pertama secara online, untunglah zaman pandemi begini sehingga saya tidak perlu jauh-jauh ke Bandung hanya untuk psikotes. Waktu yang sudah ditentukan tiba, saya mengikuti psikotes pertama di pagi hari sesuai jadwal. Psikotesnya cukup biasa dan gampang buat saya dan setelah selesai saya diberi kabar hamper dua minggu dan lulus.

Lanjut ke psikotes kedua, waktunya tiba dan saya kembali mengikuti tesnya. Tes kali ini lebih seperti menghitung koran tapi caranya agak berbeda, mungkin karena sistemnya online. Tetap menjumlahkan angka-angka tapi di sini menandai deretan angka jika dijumlahkan menjadi 9. Tes hitungan ini berlangsung selama satu jam, pusing.

Setelah hampir 2 minggu lagi akhirnya saya diberi kabar bahwa saya lulus dan dilanjutkan dengan interview dengan user dan HRD. Dimulai dengan user yang pertama, dimulai dengan memperkenalkan diri dengan bahasa Inggris kemudian ditanya soal skripsi, apa yang dikerjakan dan apa tujuannya. Di user yang pertama ini saya ada gelagapan karena satu pertanyaan akhir, coba sebutkan satu saja berita yang terjadi akhir-akhir ini. Saya mau cerita soal nintendo switch yang mau mengeluarkan seri terbarunya tidak mungkin, saya ngeblank saat itu.

Lanjut ke user kedua, di sini lebih dijelaskan bagaimana nanti pekerjaannya, dengan siapa saja bekerja sama. Kemudian ditanya apa yang saya tahu soal biofarma, soal posisi yang dilamar dan juga soal keluarga. Setelah selesai, kembali lagi ke HRD dan dijelaskan mengenai posisinya, penempatannya, kemudian dijelaskan kalau kualifikasi posisi saya itu setara D3, apakah bersedia. Ditanya juga karena posisi kantor di Bandung apa tidak masalah jauh dari rumah.

Setelah hampir 2 minggu lagi saya dikirimkan email dinyatakan saya gagal. Saya sebenarnya antara sedih dan senang karena kalau seandainya diterima pun saya bingung mau ambil apa tidak karena posisinya di Bandung. Awalnya saya berharap bisa ditempatkan di Jakarta, tapi ternyata posisi itu hanya ada di Bandung.

18 Komentar

  1. Semangaaat utk para job seeker!!

    Saya mantan pekerja di sebuah perusahaan media nasional. Seleksinya juga ketat dan perasaan waktu wwcr, ada jawaban2 saya yg ngaco. Namun kalau memang sudah rezeki sih nggak akan kemana. Waktu itu lolos meski akhirnya saya resign 5 tahun kemudian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang mbak, bisa dibilang faktor nomor satu tetap ada di luck. Ada aja x factor yang kebetulan dilihat recruiter sehingga kita bisa diterima

      Hapus
  2. Jadi ingat waktu dulu aku melamar kerja. Apply sana sini, entah sampai berapa puluh perusahaan, yang manggil cuma beberapa. Perjuangan banget dulu itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seninya di situ mbak hehehe justru dulu pas masih fresh graduate kayak asik aja sih tes sana sini ya 😆

      Hapus
  3. Halus ya kaya bocor aja, #halus
    Cari kerja itu kaya cari jodoh, kaya cari rumah, kaya cari mobil, atau kendaraan, cocok²an, selera²an. Yang terpenting rejeki²an.

    BalasHapus
  4. Wah ...., perjuangan yang panjang. Semoga ketemu pekerjaan yang pas. Diberikan kemudahan segala urusan. Amin. Selamat siang, Bang Siregar. Terima kasih telah bebagi pengalaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe terima kasih Bu. Doa yang sama buat Ibu 😁

      Hapus
  5. menarik nih pengalamannya :) semangat terus, semoga dapet kerja yg baik dan lingkungan yg supportive :)

    BalasHapus
  6. Duuuh masih kebayang dulu serum2nya pas cari kerja, awal lulus kuliah ��. Aku sempet 4x aja interview, tapi pada akhirnya yg trakhir yg aku pilih, di HSBC Bank. Yg lucunya, pas di interview, si HRD baca cv kubdan pas tau kuliah di Malaysia, dia langsung bilang, 'oh kami di Malaysia juga kuliah. Akhir2 ini saya banyak trima CV lulusan Malaysia . Kemarin juga ada yg saya interview 1 orang, dari Penang juga'

    Eh aku keceplosan ngomong mas, 'oh ya? Bisa jadi adek saya. Kami sama2 kuliah di Penang soalnya'.

    Duuh langsung HRD nya cari saat itu juga dan bener adekku ��. Soalnya di HSBC dulu ga boleh sodaraan, kecuali beda dept. Lah ini yg kami apply sama. Ga tau kenapa, HRD LBH milih aku akhirnya drpd adekku. Tapi dia toh ditrima di law firm kemudian. Dari hsbc aku ga pernah ngelamar kemana2 lagi Krn benefit udh bagus bgt. Dapet bonus, ketemu suami ����.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya kebanyakan gitu ya mbak gak boleh sekeluarga, mungkin karena benefitnya takut dobel.
      Saya juga tipenya gak yang suka pindah2 kerjaan 😁

      Hapus
  7. Aku jadi ingat sebelum lulus kuliah jadi kontri majalah di Surabaya. Abis lulus langsung ditarik ke Jakarta tanpa pikir panjang, aku langsung jalan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mantap dong mbak, langsung peningkatan ke Jakarta 😁

      Hapus
  8. Mantap nih pengalamannya. Bisa jadi pembelajaran bagi yang lain

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siapa tahu ada yang mau tes kerja di situ juga mbak 😁

      Hapus
  9. Pengalaman yang menarik. Kalau disertakan kemampuan menulis di portofolionya, pasti bakal jadi nilai tambah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener juga tuh mas kalau posisi yang dilamar sesuai pasti menunjang banget itu 😁

      Hapus

Posting Komentar

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama